PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Sial tapi tetap bersemangat begitulah mungkin perasaan Timnas Indonesia U-23 usai hasil drawing cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2025 diumumkan pada Minggu (19/10/2025).

Sebagai juara bertahan, skuad Garuda Muda yang diasuh Indra Sjafri seharusnya punya keuntungan moral. Namun hasil undian justru membuat Indonesia harus bersiap menghadapi jalan terjal sejak fase grup.

🦅 Masuk Grup C, Tantangan Datang dari Segala Arah
Indonesia ditempatkan di Grup C, grup yang diisi empat negara Myanmar, Filipina, dan Singapura sementara dua grup lainnya hanya berisi tiga tim. Artinya, Garuda Muda harus menjalani satu pertandingan lebih banyak dibandingkan calon lawannya dari grup lain.
Jika biasanya keberuntungan berpihak pada sang juara bertahan, kali ini justru sebaliknya. Tapi bukan Indonesia namanya kalau menyerah sebelum berjuang.
“Nggak masalah grup mana pun, yang penting kita siap. Juara bukan datang dari undian, tapi dari kerja keras di lapangan,” ujar salah satu pemain muda yang optimistis menatap turnamen itu.
🌏 SEA Games 2025: Ajang Adu Gengsi Asia Tenggara
Tahun ini, SEA Games 2025 akan digelar di Thailand, dengan cabang sepak bola putra memainkan laga-laga sengit di tiga stadion besar:
- Rajamangala Stadium (Bangkok)
- 700th Anniversary Stadium (Chiang Mai)
- Tinsulanon Stadium (Songkhla)
Kompetisi sepak bola akan dimulai lebih awal, tepatnya pada 3–18 Desember 2025, bahkan sebelum upacara pembukaan resmi.
Setiap negara hanya boleh membawa 18 pemain U-22, yaitu pemain kelahiran 1 Januari 2003 atau setelahnya. Dengan skuad muda dan padat jadwal, konsistensi dan stamina bakal jadi kunci utama.
🔥 Lawan Berat, Tapi Semangat Tak Pernah Kendor
Melihat hasil undian, dua grup lain terlihat “lebih ringan”:
- Grup A: Thailand, Kamboja, Timor Leste
- Grup B: Vietnam, Malaysia, Laos
Sementara Grup C tempat Indonesia berada justru disebut-sebut media sebagai “grup neraka”. Pasalnya, semua tim di grup ini dikenal punya permainan cepat dan tak mudah ditaklukkan.
Tapi, di balik tekanan itu, ada semangat yang membara. Indonesia datang bukan sebagai underdog, tapi sebagai juara bertahan. Mereka tahu, setiap lawan kini ingin menjatuhkan sang raja.
“Menjadi juara itu sulit, tapi mempertahankannya lebih sulit lagi. Di situlah tantangan sebenarnya,” kata pelatih Indra Sjafri dalam berbagai kesempatan sebelumnya.
🏆 Misi Pertahanan Gelar: Dari Juara ke Legenda
SEA Games kali ini bukan sekadar turnamen biasa bagi Timnas U-23.
Ini adalah misi mempertahankan kejayaan yang sudah dibangun sejak edisi 2023 saat Garuda Muda menumbangkan Thailand di final dengan penuh drama.
Kini, mereka kembali datang dengan wajah-wajah baru, darah segar, dan semangat yang sama: membawa Merah Putih berkibar di podium tertinggi Asia Tenggara.
Apapun hasil drawing, satu hal pasti Garuda Muda siap terbang lagi.

