PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – Di tengah riuhnya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah, Banjarbaru memilih tidak tinggal diam. Setelah sejumlah insiden mencuat di tempat lain, Pemerintah Kota Banjarbaru langsung tancap gas memperkuat koordinasi dan pengawasan agar program serupa di kotanya tetap aman dan berjalan mulus.

Langkah antisipatif itu diwujudkan melalui Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, yang digelar Selasa (14/10/2025) di Ruang Tamu Utama Wali Kota Banjarbaru. Suasana rapat terasa serius namun penuh semangat semua mata tertuju pada satu tujuan: memastikan setiap porsi makanan bergizi sampai dengan aman ke tangan penerima.

Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby memimpin langsung pertemuan yang dihadiri jajaran Forkopimda, mulai dari Dandim 1006/Banjar Bambang Prasetyo Prabujaya, Kapolres Banjarbaru AKBP Pius X. Febry Aceng Loda, hingga perwakilan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Langkah ini kita laksanakan dalam upaya pencegahan dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tegas Wali Kota Lisa.
Ia menambahkan, Satgas MBG Kota Banjarbaru telah resmi dibentuk, dengan Surat Keputusan (SK) pelaksanaannya baru saja diterbitkan. Tak berhenti di situ, sang wali kota bahkan menyiapkan opsi inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa dapur pengelola. Tujuannya sederhana tapi vital: memastikan standar kebersihan, kualitas bahan, dan keamanan penyajian benar-benar terjaga.
“Insya Allah, tidak menutup kemungkinan nanti kami akan menyidak beberapa dapur yang ada di Kota Banjarbaru,” ucapnya.

Di sisi lain, pihak SPPG memaparkan detail teknis di lapangan mulai dari distribusi bahan, proses pengolahan, hingga penyajian. Setiap masukan dan temuan dijadikan bahan evaluasi agar pelaksanaan program makin efektif dan aman.
Hingga saat ini, Banjarbaru tercatat memiliki 21 SPPG yang tersebar di lima kecamatan. Setiap hari, mereka mampu menyiapkan lebih dari 3.000 porsi makanan bergizi, menyasar warga yang membutuhkan gizi seimbang dan layak konsumsi.
“Untuk Banjarbaru, tidak ada masalah. Mudah-mudahan ke depan pun tidak akan terjadi apa-apa,” tutur Wali Kota Lisa dengan nada optimistis.
Rapat sore itu mungkin hanya berlangsung beberapa jam, tetapi pesan yang tersampaikan jelas: Banjarbaru tak mau lengah. Dalam urusan gizi dan keselamatan warga, Pemko Banjarbaru ingin berdiri di garda terdepan memastikan setiap sendok nasi dan lauk yang disajikan benar-benar membawa kebaikan, bukan kekhawatiran.

