PUBLIKAINDONESIA.COM, MARTAPURA – Upaya mengungkap penyebab dugaan keracunan massal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar terus berlanjut. Kali ini, tim gabungan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan bergerak cepat dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur SPPG Tungkaran, pemasok makanan bagi peserta program MBG, Kamis malam (9/10/2025).

Kunjungan yang dilakukan hampir tengah malam ini dipimpin langsung oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, dr. H. Noripansyah, untuk memastikan kondisi fasilitas dapur yang menjadi sorotan publik setelah munculnya puluhan kasus dugaan keracunan makanan di sejumlah sekolah di Martapura.

“Kami bersama tim dari Dinas Kesehatan Provinsi datang ke lokasi untuk memeriksa langsung kondisi dapur SPPG Tungkaran, terutama terkait dugaan keracunan setelah konsumsi MBG,” ujar dr. Noripansyah di lokasi.
Menurutnya, dari hasil inspeksi awal, fasilitas dapur secara umum telah memenuhi standar pengolahan makanan sehat, mulai dari area pemisahan dapur basah dan kering, sistem ventilasi (blower), hingga kebersihan ruang pengolahan.
“Secara fasilitas sebenarnya sudah sesuai. Ada dapur basah dan dapur kering, pemisahannya juga ada, termasuk blower yang standar. Tapi nanti kita pastikan lagi hasilnya melalui checklist dan pemeriksaan lanjutan,” jelasnya.
Tim Dinkes Belum Mau Ambil Kesimpulan
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinkes Banjar, Rusmiati Agustina, menambahkan pihaknya tidak ingin terburu-buru menarik kesimpulan sebelum semua prosedur pemeriksaan dijalankan.
“Kami akan menjalankan seluruh prosedur sesuai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang ada. Jadi, belum bisa menyimpulkan apa pun malam ini,” katanya.
Saat wartawan menyinggung soal aroma tak sedap menyengat yang tercium dari depan area parkiran dapur sppg, serta dugaan adanya pipa pembuangan air cucian alat makan yang langsung mengalir ke selokan jalan umum tepat didepan dapur sppg, tim Dinkes memilih berhati-hati dalam menjawab.
“Kondisinya sudah malam dan agak gelap, jadi perlu dilakukan pengecekan ulang lagi. Tapi sejauh ini, dari pengamatan malam ini, fasilitas dapur terlihat sesuai standar,” ujar salah satu petugas Dinkes Banjar di sela pemeriksaan.
Penyelidikan Berlanjut
Sebelumnya, hasil uji laboratorium sementara dari Dinas Kesehatan Banjar menunjukkan bahwa menu nasi kuning dan sayur dari paket MBG positif mengandung nitrat, zat yang berpotensi menyebabkan gejala keracunan.
Pemeriksaan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan sumber pasti kontaminasi, apakah berasal dari bahan makanan, proses pengolahan, atau sanitasi lingkungan dapur.


1 Komentar
**mind vault**
mind vault is a premium cognitive support formula created for adults 45+. It’s thoughtfully designed to help maintain clear thinking