PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – Di tengah riuhnya aktivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Cempaka, ada satu sosok yang mencuri perhatian. Dengan senyum hangat dan langkah pasti, Wali Kota Banjarbaru Hj. Erna Lisa Halaby hadir, bukan hanya meresmikan program. Ia membawa pesan penting: masa depan anak Banjarbaru dimulai dari hari ini.

Tak hanya sebagai wali kota, Wali Kota Lisa hadir juga sebagai Bunda PAUD Kota Banjarbaru, sebuah peran yang menyatukan dua hal penting: pendidikan dan kesehatan anak sejak usia dini.

“Kita tidak bisa memisahkan antara kesehatan dan pendidikan. Anak yang sehat akan lebih mudah belajar dan tumbuh jadi generasi hebat,” tegas Lisa di hadapan tenaga kesehatan dan masyarakat yang hadir.
🚑 Dari Ambulans hingga Aplikasi Digital, Semua untuk Anak Banjarbaru
Dalam kegiatan tersebut, Pemkot Banjarbaru meluncurkan sejumlah program strategis:
- Penyerahan ambulans untuk lima puskesmas,
- Pembagian nutrisi tambahan untuk ibu hamil dan balita,
- Dan perkenalan layanan digital kesehatan yang siap bantu pemantauan lebih mudah.
Lisa tidak menutup mata terhadap tantangan yang masih membayangi. Ia menyebut ada tingginya kasus ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK), serta angka balita berisiko stunting yang masih jadi pekerjaan rumah.
Lebih lanjut, ia menyoroti fakta penting dari hasil riset:
“Anemia pada bayi baru lahir dan balita adalah salah satu penyebab stunting. Ini yang harus kita lawan bersama,” ujarnya penuh semangat.

👶 Sehat Sejak Kandungan, Cerdas Sejak Dini
Bagi Lisa, langkah-langkah kecil seperti pembagian nutrisi dan edukasi kesehatan bukan hanya solusi sesaat, tapi investasi jangka panjang untuk membangun Banjarbaru.
Sebagai Bunda PAUD, ia tahu betul bahwa anak yang sehat sejak dalam kandungan hingga balita akan lebih siap mengikuti pendidikan usia dini. Maka tak heran jika program kesehatan ini juga dikaitkan langsung dengan Gerakan Banjarbaru Ayo Sekolah, sebuah kampanye yang mendorong seluruh anak di kota ini untuk mendapatkan hak pendidikannya sejak dini.
“Semoga program 100 hari kerja ini bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Banjarbaru,” pungkasnya.
Di balik gedung puskesmas dan layanan digital baru, ada mimpi besar yang sedang dirajut. Mimpi tentang kota yang bukan hanya sehat, tapi juga penuh anak-anak cerdas yang siap membawa Banjarbaru bersinar di masa depan.

