PUBLIKAINDONESIA.COM, KOTABARU – Suasana religius dan penuh kekhidmatan menyelimuti Desa Sungai Betung, Kecamatan Sampanahan, Minggu (14/9/2025), dalam peringatan Haul Habib Ahmad bin Hamid Al-Idrus yang berlangsung di kawasan Kubah Habib Ahmad, RT 001.

Acara yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dihadiri sekitar 150 jemaah, termasuk sejumlah tokoh agama dan masyarakat dari berbagai desa sekitar. Habib Yasir Al-Idrus turut hadir dan menyampaikan tausiyah utama, yang menjadi salah satu momen paling dinanti dalam rangkaian kegiatan.

Tidak hanya warga setempat, sejumlah kepala desa dari Gunung Batu Besar, Papaan, Basuang, hingga Sungai Betung juga hadir, menandakan tingginya antusiasme dan semangat kebersamaan dalam memperingati sosok ulama yang sangat dihormati tersebut.
👮 Pengamanan Khusus dari Polri & TNI
Untuk menjamin kelancaran acara, Polsek Sampanahan bersama Koramil setempat menurunkan personel gabungan guna mengamankan jalannya haul.
Kapolsek Sampanahan, IPDA Marthin Tatali, memastikan bahwa acara berlangsung aman, tertib, dan tanpa gangguan.
“Kegiatan berjalan lancar tanpa hambatan. Situasi keamanan kondusif hingga acara selesai pukul 12.00 WITA,” ungkap IPDA Marthin.
Pengamanan dilakukan oleh Brigpol M. Jayadi dan Bripda Parulian T dari Polri, serta Kopda Ashari dari unsur TNI Koramil.
📿 Rangkaian Acara Penuh Makna
Haul kali ini tak sekadar seremoni, melainkan diisi dengan berbagai kegiatan spiritual, seperti:
- Pembacaan maulid habsyi
- Lantunan ayat suci Al-Qur’an
- Sambutan dari tokoh masyarakat
- Tausiyah oleh Habib Yasir Al-Idrus
- Doa dan penutup
Kegiatan berlangsung hangat dan penuh khidmat. Masyarakat dari berbagai kalangan tampak larut dalam doa dan zikir bersama, memperlihatkan tingginya semangat religius dan kerukunan antarwarga.
🔍 Catatan Redaksi:
Kegiatan haul semacam ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap ulama terdahulu, tetapi juga menjadi momen memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga silaturahmi antarwarga. Dukungan dari aparat dan antusiasme masyarakat menunjukkan bahwa nilai-nilai kebersamaan dan keagamaan tetap hidup dan kuat di tengah masyarakat Sampanahan.
