PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARBARU – Dunia kompetisi digital di Kalimantan Selatan semakin menunjukkan taringnya. Ratusan pelajar dari 128 sekolah menengah atas (SMA) se-Kalsel kini saling beradu taktik dan refleks dalam turnamen Piala Pelajar Esports Interhigh 2025, ajang bergengsi yang menjadikan Mobile Legends: Bang Bang sebagai panggung utama.

Tapi jangan salah. Ini bukan sekadar main game. Turnamen ini membuktikan bahwa esports bisa jadi jalur prestasi, pengembangan karakter, hingga peluang karier masa depan.

Dari Ratusan, Tersisa Delapan Terbaik
Digelar mulai 8 hingga 10 Agustus secara daring, turnamen ini sukses menyedot perhatian dari berbagai daerah. Dari ratusan tim yang berlaga, kini tersisa delapan tim terbaik yang melaju ke babak Offline Playoff, yang digelar langsung di Q Mall Banjarbaru pada 15–17 Agustus 2025.
Siapa saja mereka? Berikut delapan sekolah yang siap bertarung di panggung final:
- SMKN 1 Tanjung
- MAN 3 Hulu Sungai Selatan
- SMAN 8 Banjarmasin
- SMA Frater Don Bosco Banjarmasin
- SMKN 1 Simpang Empat Tanah Bumbu
- SMAN 5 Banjarmasin
- SMAN 2 Banjarmasin
- MAN 4 Banjar
Lebih dari Sekadar Game
Ketua Umum ESI Kalsel, Brigjen Pol Nurullah, menegaskan pentingnya menjadikan turnamen ini sebagai agenda rutin tahunan.
“Ini bukan soal siapa paling jago main, tapi tentang bagaimana mereka membangun strategi, kerja tim, dan mental juara,” ujarnya, Jumat (15/8).
Hal senada diungkapkan oleh Plt Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kalsel, M. Fitri Hernadi. Menurutnya, esports sudah saatnya dilihat sebagai bagian dari dunia olahraga modern yang menjanjikan.
“Kami dorong pelajar Kalsel bisa tembus ke level Prapon, bahkan internasional. Ini jalur karier sekaligus ajang pembentukan karakter,” ucapnya optimis.
Dari Sekolah ke Dunia Digital
Dukungan juga datang dari dunia pendidikan. Kartini, Kasi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter SMA Dinas Pendidikan Kalsel, menilai bahwa esports kini menjadi salah satu jalur prestasi non-akademik yang sangat relevan dengan generasi saat ini.
“Mereka bisa membuktikan kemampuan bukan hanya di ruang kelas, tapi juga di arena digital,” tuturnya.
Menurutnya, turnamen seperti ini mampu membuka mata publik bahwa main game tidak selamanya negatif, apalagi jika diarahkan dengan baik.
“Esports itu melatih kerja sama, strategi, kedisiplinan. Kalau dibina serius, ini jadi ladang emas untuk prestasi,” tambah Fitri Hernadi.
Final turnamen ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Momen ini akan menjadi puncak euforia dan semangat juang pelajar, bukan hanya untuk kemenangan, tapi juga sebagai simbol bahwa generasi muda Kalsel siap bersaing di era digital.
Prestasi Bukan Lagi Soal Seragam dan Raport
Piala Pelajar Esports Interhigh 2025 membuktikan bahwa gadget di tangan pelajar tidak selalu membawa masalah, asal ada ruang, arahan, dan semangat berkompetisi yang sehat.
Bagi Kalsel, ini lebih dari sekadar turnamen game. Ini adalah langkah maju membangun ekosistem digital yang sehat, kompetitif, dan berprestasi dari sekolah, untuk Indonesia.