Close Menu
Publika Indonesia
    What's Hot

    Anak Banua Go International, Mahasiswi Psikologi ULM Ciptakan Model Sosial Keren Bernama HEALIX

    27/10/2025

    Dominasi Tanpa Ampun! Team Liquid PH Kembali Jadi Raja Mobile Legends Filipina

    27/10/2025

    Bursa Asia Hijau, Indonesia Malah Berdarah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    27/10/2025

    Banua Anam dan Saijaan–Bersujud Siap Terkoneksi, Kalsel Gaspol Sistem Transportasi Terintegrasi

    27/10/2025

    Israel Kembali Gempur Lebanon di Tengah Gencatan Senjata

    27/10/2025
    Publika Indonesia
    • Home
    • Hukum
    • Kriminal
    • pemilu
    • Ekonomi
      1. Wisata
      2. Health
      3. View All

      Pecinta Travelling Wajib Tahu! Jelajah Semua Pulau di Indonesia Bisa Habiskan Separuh Hidupmu

      06/10/2025

      Duta Mall Soft Opening, Wakil Wali Kota: Duta Mall Bukan Cuma Tempat Belanja, Tapi Peluang Emas Warga Palangka Raya

      04/10/2025

      Aroya Cruise, Kapal Pesiar Halal Pertama di Dunia Hadirkan Pengalaman Haji dan Umrah Lewat Laut

      03/10/2025

      Pulau Suwangi Siap Menyapa Dunia: Wisata Baru Tanah Bumbu!

      12/09/2025

      Indonesia Siap Cetak Sejarah, Tim Muhammadiyah Dilirik WHO Jadi Pasukan Medis Dunia

      27/10/2025

      Workshop Nasional Kefarmasian 2025: Apoteker Didorong Jadi Garda Terdepan Atasi Hipertensi

      09/10/2025

      Sayur MBG di Tala Ditemukan Ada Ulat, Murid Ogah Makan, Ini Respon Pengawas

      06/10/2025

      Kanker Serviks Bunuh 21 Ribu Perempuan Tiap Tahun, Pulang Pisau Tak Mau Diam

      05/10/2025

      Bursa Asia Hijau, Indonesia Malah Berdarah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

      27/10/2025

      IHSG Anjlok 2,57%! Saham Konglomerasi Tumbang, Saatnya Lirik Blue Chip?

      17/10/2025

      Tas Purun Tikus Asal Batola Mejeng di INACRAFT Jakarta, Bupati: Potensi Ekonominya Besar

      05/10/2025

      PLN & Lapas Kolaborasi Sulap Limbah PLTU Jadi Batako, Siap Mandiri Lewat Program “Nusakambangan Berdaya”

      05/10/2025
    • Nusantara
      • Banjarbaru
      • Banjarmasin
      • Kabupaten Banjar
      • Kalimantan Selatan
      • Tanah Bumbu
    • Olahraga
    Subscribe
    Trending Topics:
    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Tentang Kami
    Publika Indonesia
    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Tentang Kami
    Beranda » Beranda » FIFA Resmi Terapkan Teknologi Offside Semi-Otomatis di Piala Dunia Antarklub 2025

    FIFA Resmi Terapkan Teknologi Offside Semi-Otomatis di Piala Dunia Antarklub 2025

    Tim PublikaTim Publika07/06/2025

    PUBLIKAINDONESIA.COM, ZURICH – FIFA resmi mengumumkan penerapan teknologi Offside Semi-Otomatis (Semi-Automated Offside Technology/SAOT) pada ajang Piala Dunia Antarklub 2025 yang akan digelar di Amerika Serikat. Langkah ini diambil untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan keamanan dalam pengambilan keputusan offside di lapangan.

    Keputusan FIFA ini muncul setelah mempertimbangkan sejumlah insiden yang menyoroti risiko dari keterlambatan keputusan wasit, termasuk kasus cedera serius yang dialami striker Nottingham Forest, Taiwo Awoniyi. Cedera tersebut disebabkan oleh keterlambatan pengibaran bendera offside, yang membuat pemain tetap melanjutkan permainan dalam situasi berbahaya.

    Teknologi SAOT menggabungkan kecerdasan buatan (AI), kamera pelacak canggih, dan sensor di dalam bola untuk memantau posisi pemain dan bola secara real-time. Sistem ini dapat mendeteksi situasi offside dengan akurasi tinggi dalam hitungan detik, lalu mengirimkan sinyal otomatis kepada asisten wasit untuk segera mengangkat bendera dalam kasus offside yang jelas.

    “SAOT hadir untuk mempercepat pengambilan keputusan tanpa mengorbankan akurasi,” kata pernyataan resmi FIFA. “Ini juga akan meminimalkan risiko cedera serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem VAR.”

    Dalam implementasinya, SAOT menggunakan 12 kamera pelacak yang dipasang di bawah atap stadion untuk memantau hingga 29 titik data tubuh setiap pemain termasuk bagian tubuh yang relevan dalam aturan offside. Selain itu, bola pertandingan dilengkapi sensor Inertial Measurement Unit (IMU) yang mengirimkan data posisi bola sebanyak 500 kali per detik ke pusat operasi video.

    Setelah keputusan offside diambil, sistem akan menghasilkan animasi 3D yang menggambarkan momen tepat saat pemain berada dalam posisi offside. Animasi ini ditampilkan di layar stadion dan disiarkan kepada pemirsa televisi, guna memberikan transparansi dan pemahaman yang lebih baik kepada publik.

    Dibandingkan dengan sistem VAR tradisional yang membutuhkan waktu hingga 70 detik untuk memutuskan offside, SAOT mampu memangkas waktu tersebut menjadi sekitar 25 detik. Pengurangan waktu ini diharapkan dapat mengurangi frustrasi para penonton dan menjaga ritme permainan.

    Meski demikian, FIFA mengakui bahwa tantangan tetap ada. Dalam situasi offside yang sangat tipis atau melibatkan banyak pemain, keputusan akhir tetap memerlukan validasi manual oleh Video Assistant Referee (VAR) untuk memastikan akurasi maksimal.

    FIFA juga menekankan bahwa penerapan teknologi ini membutuhkan investasi besar dalam infrastruktur stadion dan pelatihan wasit, yang bisa menjadi kendala bagi beberapa liga domestik.

    Dengan langkah ini, FIFA berharap dapat membawa sepak bola ke era baru yang lebih modern, adil, dan transparan seraya menjadikan Piala Dunia Antarklub 2025 sebagai ajang percontohan global untuk inovasi teknologi dalam olahraga.

    Share. Facebook WhatsApp Twitter LinkedIn Email

    Related Posts

    Anak Banua Go International, Mahasiswi Psikologi ULM Ciptakan Model Sosial Keren Bernama HEALIX

    27/10/2025

    Dominasi Tanpa Ampun! Team Liquid PH Kembali Jadi Raja Mobile Legends Filipina

    27/10/2025

    Bursa Asia Hijau, Indonesia Malah Berdarah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    27/10/2025
    View 1 Comment

    1 Komentar

    1. Trump Decides on 10/06/2025 23:09

      Keputusan FIFA untuk mengimplementasikan SAOT memang terlihat sebagai langkah maju dalam dunia sepak bola. Teknologi ini sepertinya bisa mengurangi kesalahan wasit dan meningkatkan keadilan dalam pertandingan. Namun, apakah SAOT benar-benar bisa menghilangkan semua kontroversi terkait offside? Saya rasa masih ada ruang untuk kesalahan, terutama dalam situasi yang sangat rumit. Selain itu, bagaimana dengan biaya implementasi teknologi ini? Apakah semua klub mampu mengadopsinya? Menarik juga untuk melihat bagaimana pemain dan pelatih akan beradaptasi dengan sistem baru ini. Apakah SAOT akan benar-benar membuat sepak bola lebih adil dan aman, atau justru menimbulkan masalah baru? Bagaimana pendapatmu tentang ini?

      Reply
    Leave A Reply Cancel Reply

    Berita Terbaru

    Anak Banua Go International, Mahasiswi Psikologi ULM Ciptakan Model Sosial Keren Bernama HEALIX

    27/10/2025

    Dominasi Tanpa Ampun! Team Liquid PH Kembali Jadi Raja Mobile Legends Filipina

    27/10/2025

    Bursa Asia Hijau, Indonesia Malah Berdarah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    27/10/2025

    Banua Anam dan Saijaan–Bersujud Siap Terkoneksi, Kalsel Gaspol Sistem Transportasi Terintegrasi

    27/10/2025
    Berita Pilihan
    Banjarmasin

    Anak Banua Go International, Mahasiswi Psikologi ULM Ciptakan Model Sosial Keren Bernama HEALIX

    27/10/2025 Banjarmasin

    PUBLIKAINDONESIA.COM, BANJARMASIN – Kabar membanggakan datang dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM). Salah satu mahasiswi terbaiknya,…

    Dominasi Tanpa Ampun! Team Liquid PH Kembali Jadi Raja Mobile Legends Filipina

    27/10/2025

    Bursa Asia Hijau, Indonesia Malah Berdarah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

    27/10/2025

    Banua Anam dan Saijaan–Bersujud Siap Terkoneksi, Kalsel Gaspol Sistem Transportasi Terintegrasi

    27/10/2025

    Recent Posts

    • Anak Banua Go International, Mahasiswi Psikologi ULM Ciptakan Model Sosial Keren Bernama HEALIX
    • Dominasi Tanpa Ampun! Team Liquid PH Kembali Jadi Raja Mobile Legends Filipina
    • Bursa Asia Hijau, Indonesia Malah Berdarah: Apa yang Sebenarnya Terjadi?
    • Banua Anam dan Saijaan–Bersujud Siap Terkoneksi, Kalsel Gaspol Sistem Transportasi Terintegrasi
    • Israel Kembali Gempur Lebanon di Tengah Gencatan Senjata

    Recent Comments

    1. Brandonjuips mengenai Geopark Meratus Run di Kawasan Wisata Tahura
    2. Brandonjuips mengenai Kadis Kominfo Banjarbaru Ikuti Forum Komdigi di MUNAS APEKSI Surabaya
    3. Brandonjuips mengenai 135 Pelaku Diamankan, Polda Kalsel Tegas Berantas Premanisme Lewat Operasi Sikat Intan 2025
    4. Brandonjuips mengenai Masyarakat Kabupaten Banjar Masih Inginkan H Saidi Mansyur Untuk Memimpin
    5. Brandonjuips mengenai Geopark Meratus Run di Kawasan Wisata Tahura
    Oktober 2025
    S S R K J S M
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  
    « Sep    
    © 2025 - PublikaIndonesia.com
    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Siber
    • SOP Perlindungan Wartawan
    • Tentang Kami

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.