
PUBLIKAINDONESIA, BANJARBARU – Pasar Wadai Ramadan 2025 kembali digelar di Lapangan Dr. Murdjani, Banjarbaru, dengan mengusung tema Mediterania. Acara yang merupakan bagian dari Banjarbaru Ramadan Festival ini resmi dibuka oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, didampingi sang istri, Vivi Mar’i Zubedi, pada Sabtu (1/3/2025) sore.

Usai peresmian, Wali Kota Aditya berkeliling meninjau stand pedagang UMKM, bahkan ikut membeli beberapa kuliner menggunakan pembayaran digital QRIS. Ia menegaskan bahwa Pasar Wadai Ramadan menjadi salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam mengakomodasi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) lokal, meskipun belum semua bisa difasilitasi karena keterbatasan tempat.
“Kami ingin memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang, namun tentu ada keterbatasan kapasitas. Meski begitu, kami berharap ini tetap menjadi peluang bagi banyak pelaku usaha,” ujarnya.
Aditya juga mengimbau pedagang agar menjaga kebersihan dan tidak mematok harga terlalu tinggi agar kuliner di pasar ini tetap terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Pelestarian Kuliner Banjar dan Dukungan UMKM, Plt Kepala Disporabudpar Banjarbaru, Sri Lailana, menambahkan bahwa Pasar Wadai Ramadan tidak hanya menjadi tempat berburu takjil, tetapi juga ajang pelestarian kuliner khas Banjar, khususnya wadai (kue) tradisional. Selain itu, acara ini bertujuan untuk membantu promosi dan pemasaran produk UMKM, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
“Melalui acara ini, kami berharap kuliner khas Banjar tetap lestari dan UMKM lokal semakin berkembang,” katanya.
Selain Pasar Wadai, Banjarbaru Ramadan Festival juga menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti: Tadarus Puisi (15 Ramadan), Festival Salikur (21 Ramadan), Festival Bedug (24 Ramadan)
Bagi masyarakat yang ingin menikmati suasana khas Ramadan sambil mencicipi aneka hidangan lezat, Pasar Wadai Ramadan di Lapangan Dr. Murdjani menjadi destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Selain sebagai pusat kuliner, acara ini juga menjadi ajang silaturahmi serta penguatan ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM.(FA)