PUBLIKAINDONESIA.COM, TEMBAGAPURA – Sudah lebih dari tiga hari sejak insiden longsoran lumpur terjadi di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Tembagapura, Mimika, Papua. Hingga hari ini, tujuh orang pekerja masih belum berhasil dievakuasi dan dinyatakan terjebak di dalam area tambang.

Peristiwa ini terjadi pada Senin malam, 8 September 2025. Sejak saat itu, tim tanggap darurat PTFI terus bekerja tanpa henti untuk melakukan upaya penyelamatan.

“Tim Tanggap Darurat PTFI terus membuka akses ke lokasi perkiraan keberadaan karyawan menggunakan alat berat, bor, dan drone, meskipun terkendala material lumpur basah aktif. Kami juga berupaya memulihkan akses komunikasi,” jelas VP Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati, dalam keterangannya kepada media.
🛠️ Akses Terhambat, Evakuasi Tak Semudah yang Diharapkan
Kondisi di lapangan disebut cukup berat. Lumpur basah yang menutupi mulut tambang membuat proses penyelamatan berjalan lambat. Area tambang yang sempit, gelap, dan dikelilingi lumpur aktif menjadi tantangan besar bagi tim penyelamat.
Pemerintah melalui Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, juga telah menurunkan tim ke lokasi untuk ikut mengawal langsung proses evakuasi.
“Idealnya, dalam waktu 30 jam insiden seperti ini sudah bisa ditangani. Tapi hingga hari ketiga, tujuh pekerja masih belum ditemukan. Kami sudah berkoordinasi langsung dengan PTFI untuk percepatan evakuasi,” kata Yuliot saat diwawancarai media, Rabu (11/9).
❗ Longsor Terjadi di Salah Satu Tambang Terbesar Dunia
Tambang Grasberg Block Cave adalah salah satu tambang bawah tanah terbesar di dunia dan menjadi aset penting bagi produksi tembaga dan emas Indonesia. Insiden seperti ini bukan hanya berdampak pada operasional tambang, tapi juga menyangkut nyawa para pekerja dan kepercayaan publik terhadap sistem keselamatan kerja yang diterapkan.
Hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait kondisi tujuh pekerja yang masih terjebak. Baik pemerintah maupun manajemen Freeport belum menyebutkan apakah komunikasi dengan para pekerja itu sempat terjadi sebelum terputus.
🔄 Update Terbaru: Proses Masih Berlangsung
Freeport menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah keselamatan para pekerja. Sejumlah alat berat dan teknologi pencarian canggih telah dikerahkan ke lokasi.
Namun demikian, tekanan publik dan keluarga korban semakin tinggi. Banyak pihak mempertanyakan mengapa hingga hari ketiga evakuasi belum menunjukkan hasil yang jelas.
📝 Catatan Redaksi:
- Ini bukan kali pertama terjadi insiden di area tambang Freeport.
- Pemerintah dan PTFI diminta lebih transparan dalam menyampaikan perkembangan situasi kepada publik, terutama keluarga korban.
- Keselamatan kerja di wilayah ekstraktif seperti tambang bawah tanah harus menjadi perhatian serius semua pihak.

