PUBLIKAINDONESIA.COM, LUMAJANG – Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, kembali mengalami erupsi pada Minggu (6/7) pagi. Tinggi kolom letusan tercatat mencapai 600 meter di atas puncak, atau sekitar 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, menyampaikan bahwa erupsi terjadi pada pukul 05.42 WIB, dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dan mengarah ke barat daya dengan intensitas sedang. Saat laporan dibuat, aktivitas erupsi masih berlangsung.

“Terjadi erupsi Gunung Semeru dengan tinggi kolom letusan sekitar 600 meter di atas puncak. Kolom abu mengarah ke barat daya,” ujar Liswanto, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Semeru juga mengalami erupsi pada pukul 01.11 WIB, namun visual letusannya tidak teramati secara jelas. Aktivitas kegempaan sepanjang Sabtu (5/7) menunjukkan peningkatan, dengan 35 kali gempa letusan, 6 kali gempa embusan, serta 2 kali gempa harmonik dan 7 kali gempa tektonik jauh.
Status Masih Waspada, PVMBG Keluarkan Sejumlah Rekomendasi
Gunung Semeru saat ini berada pada status Level II (Waspada). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali mengeluarkan peringatan keras dan rekomendasi kepada masyarakat.
Beberapa poin penting yang disampaikan antara lain:
-
Dilarang melakukan aktivitas apapun dalam radius 8 kilometer ke arah tenggara dari puncak, khususnya di sepanjang Besuk Kobokan.
-
Di luar radius tersebut, masyarakat dilarang beraktivitas dalam jarak 500 meter dari sempadan sungai, karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar bisa mencapai hingga 13 kilometer dari puncak.
-
Warga juga diminta tidak mendekati radius 3 kilometer dari kawah/puncak karena berisiko terkena lontaran batu pijar.
Liswanto juga mengingatkan warga untuk selalu mewaspadai potensi awan panas guguran, lava pijar, dan lahar hujan, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, termasuk anak-anak sungai yang berhulu dari Semeru.
Imbauan untuk Masyarakat
PVMBG bersama pihak terkait mengimbau masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana untuk tetap waspada dan tidak terpancing informasi tidak resmi. Warga diminta memantau informasi terkini dari pos pengamatan, BPBD, atau situs resmi PVMBG guna menghindari kepanikan dan risiko keselamatan.