PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) bekerja sama dengan PT PLN (Persero) dan Masjid Raya Bintaro Jaya (MRBJ) menghadirkan inovasi ramah lingkungan berupa Shelter Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Reverse Vending Machine (RVM). Peluncuran fasilitas ini dilakukan pada Minggu (7/9/2025) di kawasan MRBJ.

Fasilitas ini bukan hanya untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik, tetapi juga mengajak masyarakat, khususnya komunitas masjid, untuk aktif dalam gerakan daur ulang sampah plastik. Kehadiran SPKLU dan RVM di masjid menjadi simbol sinergi antara teknologi, ekologi, dan nilai-nilai keislaman yang modern dan berkelanjutan.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, mengatakan, inisiatif ini merupakan bagian dari program BSI Sustainable Movement untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
“Lingkungan hijau adalah salah satu kunci kesejahteraan masyarakat. Ini kontribusi kami dalam mewujudkan prinsip syariah yang modern, berkelanjutan, dan menyejahterakan,” ujarnya.
Masjid Tak Hanya untuk Ibadah, Tapi Juga untuk Aksi Nyata
Masjid Raya Bintaro Jaya memang dikenal aktif tidak hanya dalam kegiatan dakwah, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi halal. Keberadaan UMKM, kafe halal, dan produk-produk lokal di sekitar masjid memperkuat ekosistem syariah yang inklusif dan produktif.
SEVP Pengembangan Produk Niaga PLN, Ririn Rachmawardhini, menambahkan bahwa PLN sangat bangga bisa terlibat dalam gerakan energi hijau ini.
“Kami berharap semakin banyak masjid yang mengikuti jejak ini dan menyediakan SPKLU untuk masyarakat,” katanya.
Langkah Nyata Menuju Indonesia Berkelanjutan
BSI mencatat sejumlah capaian dalam program keberlanjutan hingga Juli 2025, antara lain:
- Membangun green building seperti BSI Landmark Aceh dan BSI Tower
- Menanam lebih dari 50.000 pohon
- Mengoperasikan 141 kendaraan listrik
- Membangun 6 unit charging station
- Menghadirkan 70 unit RVM di Pulau Jawa dan Bali
Tak hanya fokus pada lingkungan, BSI juga memperkuat ekosistem Islam berbasis masjid, termasuk pengelolaan 7 masjid dengan rata-rata kunjungan 1 juta jamaah per tahun, serta dukungan UMKM halal dan pengelolaan ZISWAF secara transparan.
Pemantik Ekonomi Hijau Berbasis Masjid
Kehadiran SPKLU pertama di kawasan masjid ini diharapkan menjadi pemantik bagi masjid-masjid lain di Indonesia untuk ikut mendukung gerakan ekonomi hijau.
“Semoga kolaborasi ini jadi langkah awal untuk memperluas gerakan ekonomi hijau berbasis masjid. Tujuan akhirnya: Indonesia yang lebih baik, sejahtera, dan berkelanjutan,” tutup Anggoro.

